aaargh.

friends, berkat kecerdasan otak gue, gue berhasil menghilangkan seluruh widget gue termasuk chatbox dan link2 blog lain. if you drop your link at my new cbox, I would be grateful. Thanks before!

22 June 2009

I CANNOT Live Without My Soul!


Wuthering Heights (1847) adalah novel Inggris klasik karya Emily Brontë yang sangat terkenal pada masa itu. Wuthering Heights menceritakan tentang seorang lelaki dan perempuan bernama Heathcliff dan Catherine Earnshaw. Heathcliff adalah anak yang dipungut ayah Cathy (slang dari Catherine) ketika ia pergi ke Inggris. Heathcliff dan Cathy berteman, hidup bahagia, hingga tetangga mereka yang kaya, Edgar Linton, mendekati Cathy.
The thing they doesn't know is, Heathcliff adalah seorang pendendam dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan Cathy kembali.

The Charm :
  1. Everyone is flawed, itulah yang ditekankan di novel ini. Setiap orang pasti memiliki sisi jahat, right? Dan itulah yang diekspos di novel ini. Cathy dengan sifat egois dan materialistisnya, dan Heathcliff dengan sifat pendendamnya. Tapi pas mereka ketemu, nah. (maksudnya baca sendiri di novelnya haha) Love conquers all.
  2. Alur yang flashback membuat cerita lebih menarik. terlebih lagi, cerita diangkat dari sudut pandang orang ketiga, membuat orang bertanya-tanya dengan apa yang ada di pikiran Heathcliff atau Cathy ketika mereka berbuat suatu hal yang cukup kontroversial, seperti (SPOILER, block untuk membaca) Cathy menikahi Edgar Linton, dan Heathcliff yang membuka kembali makam Cathy. (spoiler end)
  3. Cerita yang berisi. Tiap lembar dari buku menyiratkan emosi yang berbeda. halaman sekian, timbul kesan kegilaan dari Heathcliff, tapi, beberapa halaman setelahnya, terlihat lagi kecintaan dia yang mendalam pada Cathy.
  4. Karakter tiap tokoh yang kuat, dan tidak ada karakter yang cuma terkesan seperti 'figuran numpang lewat'. Karakter setiap tokoh tidak dijelaskan secara langsung, sehingga pembaca harus mereka-reka sendiri.
  5. Karakter jahat sama baiknya nga ketahuan. yang jahat itu sebenernya siapa? yang baik siapa? Cathy? Heathcliff? atau Edgar? nga ketahuan sama sekali. dan itu ide Emily Brontë yang gue suka, karena in real life, no one is really a saint or a sinner.
  6. Tipikal buku-buku literatur British, buku ini ada gambarnya (kayak anak kecil aja perlu ada gambarnya -_-) di beberapa scene tertentu. walaupun gambarnya masih berupa sketch, tapi gambarnya cukup menarik.
  7. Ending yang tidak biasa.
  8. Bisa buat belajar Bahasa Inggris, karena Inggrisnya Inggris British kuno.

The Ugly Things :
  1. Susah banget buat nyari buku ini. saya mengakui. saya pribadi sudah mencari di Senen dan Kwitang, tapi tidak menemukan juga. lalu, dimanakah saya menemukan buku itu? Toko Gunung Agung Senen. IDR 14.000 saja, sudah dapat versi Inggris. Penerbitnya Dian Rakyat. Tempat-tempat yang mungkin ada : Kinokuniya, Periplus (saya sudah kesana, tapi saat itu sedang kosong), Perpustakaan British Council, atau kalau tidak mau susah, buka google, cari e-book-nya. Internet rules.
  2. Untuk beberapa orang yang 'kurang' dalam bidang bahasa Inggris, membaca buku ini dapat menjadi such a pain. tapi, hal itu dapat diantisipasi dengan membeli versi Indonesianya. but hey, kalo kayak gitu, apa bedanya sama baca novelnya Mira W.? (no offense)
  3. Rentang waktu publishing buku dengan waktu sekarang yang terlalu jauh membuat bingung pembaca. jangan kaget, kalau di buku ini ditemukan beberapa scene yang berisi lelaki yang menangis sedu sedan. mungkin, pada jaman itu, it's okay. tapi sekarang?
  4. This is not suitable for those who are looking for a good ending.
Trivia :
  1. Buku ini telah difilmkan tiga kali, tahun 1939, 1970, dan 1992. artinya : buku sukses.
  2. Quotes di judul posting ini diucapkan oleh Heathcliff.
  3. Buku ini adalah satu-satunya buku yang pernah ditulis Emily Brontë.
Conclusion : A-must-read-and-loved for english-classic-literature nerd. Buku yang kisahnya akan abadi sepanjang masa.

Rating :
9/10

0 Reactions: