aaargh.

friends, berkat kecerdasan otak gue, gue berhasil menghilangkan seluruh widget gue termasuk chatbox dan link2 blog lain. if you drop your link at my new cbox, I would be grateful. Thanks before!

26 June 2009

"And my soul from out that shadow that lies floating on the floor, Shall be lifted - Nevermore!"



Vincent (1982) adalah film pendek berdurasi 6 menit yang dikarang dan disutradarai Tim Burton (yes, I can't get enough of his movies). 'Vincent' bercerita tentang seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun bernama Vincent Malloy yang terobsesi dengan Vincent Price (Edward Scissorhands) sampai-sampai ia mengikuti gaya Vincent Price dan berimajinasi bahwa dia adalah VIncent Price.

The Charm :
  1. This is 6 minutes long, yet the best of Tim Burton. Kocaknya dapet, Creepy-nya dapet, sedihnya dapet. ceritanya powerful banget, imajinatif.
  2. Vincent Price adalah narator film pendek ini. Kind of irony, eh?
  3. Cara Vincent Price membawakan dialog narator seperti membaca puisi. kata-katanya pun berima. selain itu, ada bagian ia mengutip kata-kata Edgar Allan Poe. Semakin mirip puisi.
  4. Lucunya, selama film ini yang satu-satunya berbicara cuma Vincent Price.
The Ugly Things :
  1. 6 minutes isn't enough!
Trivia :
  1. Banyak karakter-karakter film animasi Tim Burton yang baru di-publish beberapa tahun kemudian (just to remind you, filmnya dibuat tahun 1982) muncul disini, seperti Jack Skellington (The Nightmare Before Christmas), Sandworm-nya Beetle Juice, dan lain-lain.
Conclusion : extremely worth your 6 minutes. so scroll this up and see the video, folks!

Rating : 8.5/10


just a note : I gave my deepest condolence to Michael Jackson. and I haven't seen Transformers: Revenge of the Fallen yet, so if you've been craving for my hubby (namely Shia LaBeouf) and the review from my POV, please wait patiently until 1st July, kay? Thanks :)

Mo chuisle! Mo chuisle!



Million Dollar Baby (2004) adalah film arahan sutradara Clint Eastwood (Changeling) yang sekaligus berperan dalam film ini. Film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Maggie Fitzgerald (Hillary Swank, P.S. I Love You) yang bercita-cita menjadi seorang petinju, sehingga ia meminta bimbingan dari sebuah gym tinju yang dipimpin oleh Frankie Dunn (Clint Eastwood), yang memiliki seorang anak perempuan yang tidak pernah dia temui, dan Eddie 'Scrap-Iron' Dupris (Morgan Freeman, Wanted), yang merupakan juara tinju pada saat masa mudanya. Pada awalnya, Frankie tidak menyetujui Maggie berlatih di gym-nya, dengan alasan dia seorang perempuan. tapi, Scrap yang yakin Maggie memiliki bakat dalam hal tinju, terus mendesak Frankie untuk melatihnya. and Scrap was right, setelah berlatih dan terus berlatih, Maggie akhirnya dapat diikutkan dalam kejuaraan-kejuaraan tinju. and as the time goes on, Maggie memenangi beberapa pertandingan tinju, until something happened to her.



The Charm :
  1. WOW. I'm not a big fan of boxing, but this one is nearly dumping me to ESPN. cara ngambil gambar selama pertandingan berlangsung bener-bener bikin kita ngerasa kalo kita ikutan nonton live dari sisi arena. atmosfer pertandingannya bener-bener kerasa, dari petinjunya, settingnya, sampe crowd-nya.
  2. Akting Hillary Swank ngebikin kita ngerasa kalo dia betulan petinju, badannya aja sampe atletis gitu. apalagi tonjok-tonjokannya kerasa real, beda sama sinetron-sinetron Indosiar (iyalah).
  3. Cerita yang dalam. Setiap tokoh memiliki konfliknya sendiri, seperti Maggie yang berusaha menjadi petinju dan ingin seseorang percaya kalau dia benar-benar memiliki bakat tinju, Frankie yang berusaha membantu Maggie mencapai mimpinya, dan Scrap yang harus mengurusi gym sekaligus masa lalunya ketika Frankie sedang pergi menemani Maggie ke kejuaraan.
  4. Ending yang sangat oke. Pada awalnya, saya sudah berpikir, 'ah paling nanti ujung-ujungnya Maggie jadi juara dunia atau apalaah, yang pasti happy ending'. tapi, setelah film diputar selama satu setengah jam, pikiran saya berubah. Ternyata, ini bukan film mengenai kemenangan, ini film mengenai keberanian.
  5. Film ini dinaratori oleh Morgan Freeman. Suara beratnya bikin film jadi lebih 'rich', dan kita jadi bisa lebih tahu banyak tentang tokoh-tokoh lain karena POV-nya diambil dari sudut pandang Scrap.
The Ugly Thing :
  1. Ada satu pertanyaan tak terjawab yang dari selesai nonton hingga sekarang masih menggantung di otak saya. (spoiler) di saat Maggie cedera berat, dia kan dipasangi ventilator. tapi, dia tetap bisa berbicara. how come?
  2. Saya pribadi kecewa bukan Morgan Freeman yang menjadi Frankie. Padahal, kelihatannya dia lebih cocok dari Clint Eastwood.
  3. For some people, it's not comfortable to see a woman bleeding because of fighting.



Trivia :
  1. Hillary Swank ternyata berlatih tinju dulu sebelum shooting (nyontek IMDb)
  2. Film ini diambil dari buku 'Rope Burns: Stories From the Corner' karya F. X. Toole.
  3. Terdaftar sebagai Top 250: #149 per tanggal hari ini.
  4. Memenangi 4 piala Oscar tahun 2005 untuk kategori Best Achievement in Directing (Clint Eastwood), Best Motion Picture of the Year, Best Performance by an Actor in a Supporting Role (Morgan Freeman), Best Performance by an Actress in a Leading Role (Hillary Swank), dan penghargaan-penghargaan lainnya.
Conclusion : Very Recommended movie. Kekerasannya tidak terlalu 'parah', jadi tidak terlalu menganggu bagi mereka yang tidak terlalu menyukai adegan kekerasan.

Rating : 8/10

23 June 2009

"A man tells his stories so many times that he becomes the stories. They live on after him. And in that way he becomes immortal."


Big Fish (2003) adalah film garapan sutradara handal Tim Burton (Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street) yang bercerita tentang seorang ayah, Edward Bloom (Ewan McGregor, Angels & Demons) yang memiliki hobi bercerita tentang pengalaman-pengalamannya selama masa mudanya kepada semua orang, terutama anaknya, Will Bloom (Billy Crudup, Watchmen) yang sarat dengan fantasi dan makhluk-makhluk dongeng, seperti seorang nenek sihir bermata kaca yang bisa melihat masa depan, werewolf, manusia raksasa, orang yang kembar dempet, dan lain-lain. Ketika Will muak mendengar cerita ayahnya, ia memutuskan untuk tidak pernah berbicara lagi dengan ayahnya. Tiga tahun berlalu, dan Will diberitahu ibunya, Sandra Bloom (Jessica Lange), bahwa ayahnya jatuh sakit dan akan menemui ajalnya. Will, yang pada saat itu sudah beristri Josephine (Marion Cotillard), datang kembali menemui ayahnya. Disana, Edward Bloom menceritakan kembali kisah hidupnya pada Josephine.



The Charm :
  1. This is Tim Burton's. Seperti film-film Tim Burton lainnya, Big Fish menyodorkan segala sesuatu yang dapat diminta penonton dalam sebuah film : Adventure, Fantasy, Romance, Drama, Thriller, Comedy, Friendship and Family.
  2. Setting film yang sangat, sangat menarik. Karena, pemeran utama menjadi seorang wanderer, tidak diam di suatu tempat. Selain itu, cara mengambil gambar dan warnanya juga keren.
  3. Tokoh-tokoh yang menarik. Ada Helena Bonham Carter, yang memainkan dua tokoh berbeda, dan masing-masing tokoh itu dimainkan secara maksimal. Banyak figuran-figuran yang pada awalnya terkesan 'numpang lewat', tapi pada akhir film, mereka ikut menjadi 'kunci' dalam keberhasilan film ini.
  4. Soundtrack yang menarik! Selalu 'pas' dengan atmosfir filmnya.
  5. Animasi yang halus. Walaupun film ini tidak 100% animasi, tapi ada beberapa yang memerlukan animasi. It's a fantasy (kind of) film anyway.
  6. Kocak. Kocak dengan unique comedy-nya Tim Burton. Adventure-nya juga sangat menarik. Heartwarming. Pesan moralnya dapet.
  7. Ada beberapa scene yang agak membingungkan, karena terlalu kental fantasy-nya. Tapi, selanjutnya scene tersebut akan dijelaskan, as the movies went on.
  8. Terdaftar dalam Top 250 IMDB per tanggal hari ini.
The Ugly Things :
  1. Tim Burton is unique, tapi nga semua orang bisa menikmati film ini. Well, this movies is about telling a tell tales, dan perlu konsentrasi untuk menonton film ini, kalau tidak, bisa ketiduran.

Trivia :

  1. Aksen Ewan McGregor yang dari Alabama membuat suara dia lebih rich buat menceritakan kehidupannya.
Conclusion : If you're a Tim Burton's avid fan, then go for it. Kalaupun tidak, film ini tetap menarik. Tapi jangan pas lagi ngantuk nontonnya, bisa ketiduran, karena film ini berdurasi dua jam.

rating : 8.5/10

The story of a man becoming a father...and a boy becoming a son.


Martian Child (2007) adalah film karya sutradara Menno Meyjes tentang seorang duda bernama David Gordon (John Cusack, Serendipity) yang mengadopsi seorang anak bernama Dennis (Bobby Coleman, Take). Terlihat seperti cerita biasa? David Gordon adalah seorang penulis cerita science-fiction yang pada masa kecilnya tergolong 'nerd'. Masih terlihat seperti cerita biasa? Dennis menganggap dia adalah makhluk dari planet Mars yang sedang ditugaskan ke bumi dalam sebuah 'misi'.



The Charm :
  1. Both Cusack's and Coleman's acting are great. Masing-masing menjiwai perannya, dan chemistry diantara mereka berdua itu dapet banget. Kalau John Cusack, I know he will be great like on his other movie (Serendipity, Grace Is Gone, High Fidelity). Tapi si kecil Bobby Coleman ini jaaauh lebih menjiwai dari John Cusack. He really acts as if he is from outer space, like doing Martian Dance, wearing an 'extra-gravitation' belt, speaking the 'Martian Language', and things.
  2. The funny thing is, Dennis terlihat seperti memiliki kemampuan supernatural khas makhluk Mars, seperti dapat merasakan warna, memiliki 'Martian Wish' yang dapat mengabulkan segala sesuatu, dan lain-lain. Sehingga, sempat David berpikir bahwa Dennis memang benar berasal dari tempat yang sering ia bicarakan.
  3. Pesan moralnya ngena banget. Cocok untuk ditonton sama orangtua yang punya anak agak-agak 'aneh' (that's why my mom love this movie -_-) atau untuk anak-anak, karena film ini suitable untuk semua umur.
  4. Ceritanya ringan, sehingga mudah dimengerti. Namun, tetap tidak kehilangan pesan moralnya.
  5. Peran pembantu di film ini juga menarik, seperti Liz (Joan Cusack), saudara perempuan David, dan Harlee (Amanda Peet), teman David yang positive thinking dengan keadaan Dennis.
  6. Saya agak terkecoh dengan film ini, karena pada pertengahan film, ada scene yang terlihat seperti the end of the film. Tapi, ternyata filmnya belum selesai, dilanjutkan dengan konflik yang lebih dalam dari sebelumnya, dan menghasilkan pesan moral yang lebih berkualitas : Just Be Yourself. Bingung? Tonton filmnya agar mengerti.
The Ugly Things :
  1. Sempat ada kru film dan kamera yang tampak di film.

Trivia :
  1. Di film ini, Dennis digambarkan suka dengan hal-hal berbau 'science'. Di kehidupan nyata, Bobby Coleman juga menyukai topik science dan bercita-cita untuk menjadi bio-engineer.
  2. Nama tokoh Joan Cusack di film ini sama dengan nama tokoh aktris tersebut di film High Fidelity.
Conclusion : A good film, but not A-must-watch in my list. Tapi, cerita yang lighthearted dan warm ini cukup menghibur.

Rating : 7/10

22 June 2009

I CANNOT Live Without My Soul!


Wuthering Heights (1847) adalah novel Inggris klasik karya Emily Brontë yang sangat terkenal pada masa itu. Wuthering Heights menceritakan tentang seorang lelaki dan perempuan bernama Heathcliff dan Catherine Earnshaw. Heathcliff adalah anak yang dipungut ayah Cathy (slang dari Catherine) ketika ia pergi ke Inggris. Heathcliff dan Cathy berteman, hidup bahagia, hingga tetangga mereka yang kaya, Edgar Linton, mendekati Cathy.
The thing they doesn't know is, Heathcliff adalah seorang pendendam dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan Cathy kembali.

The Charm :
  1. Everyone is flawed, itulah yang ditekankan di novel ini. Setiap orang pasti memiliki sisi jahat, right? Dan itulah yang diekspos di novel ini. Cathy dengan sifat egois dan materialistisnya, dan Heathcliff dengan sifat pendendamnya. Tapi pas mereka ketemu, nah. (maksudnya baca sendiri di novelnya haha) Love conquers all.
  2. Alur yang flashback membuat cerita lebih menarik. terlebih lagi, cerita diangkat dari sudut pandang orang ketiga, membuat orang bertanya-tanya dengan apa yang ada di pikiran Heathcliff atau Cathy ketika mereka berbuat suatu hal yang cukup kontroversial, seperti (SPOILER, block untuk membaca) Cathy menikahi Edgar Linton, dan Heathcliff yang membuka kembali makam Cathy. (spoiler end)
  3. Cerita yang berisi. Tiap lembar dari buku menyiratkan emosi yang berbeda. halaman sekian, timbul kesan kegilaan dari Heathcliff, tapi, beberapa halaman setelahnya, terlihat lagi kecintaan dia yang mendalam pada Cathy.
  4. Karakter tiap tokoh yang kuat, dan tidak ada karakter yang cuma terkesan seperti 'figuran numpang lewat'. Karakter setiap tokoh tidak dijelaskan secara langsung, sehingga pembaca harus mereka-reka sendiri.
  5. Karakter jahat sama baiknya nga ketahuan. yang jahat itu sebenernya siapa? yang baik siapa? Cathy? Heathcliff? atau Edgar? nga ketahuan sama sekali. dan itu ide Emily Brontë yang gue suka, karena in real life, no one is really a saint or a sinner.
  6. Tipikal buku-buku literatur British, buku ini ada gambarnya (kayak anak kecil aja perlu ada gambarnya -_-) di beberapa scene tertentu. walaupun gambarnya masih berupa sketch, tapi gambarnya cukup menarik.
  7. Ending yang tidak biasa.
  8. Bisa buat belajar Bahasa Inggris, karena Inggrisnya Inggris British kuno.

The Ugly Things :
  1. Susah banget buat nyari buku ini. saya mengakui. saya pribadi sudah mencari di Senen dan Kwitang, tapi tidak menemukan juga. lalu, dimanakah saya menemukan buku itu? Toko Gunung Agung Senen. IDR 14.000 saja, sudah dapat versi Inggris. Penerbitnya Dian Rakyat. Tempat-tempat yang mungkin ada : Kinokuniya, Periplus (saya sudah kesana, tapi saat itu sedang kosong), Perpustakaan British Council, atau kalau tidak mau susah, buka google, cari e-book-nya. Internet rules.
  2. Untuk beberapa orang yang 'kurang' dalam bidang bahasa Inggris, membaca buku ini dapat menjadi such a pain. tapi, hal itu dapat diantisipasi dengan membeli versi Indonesianya. but hey, kalo kayak gitu, apa bedanya sama baca novelnya Mira W.? (no offense)
  3. Rentang waktu publishing buku dengan waktu sekarang yang terlalu jauh membuat bingung pembaca. jangan kaget, kalau di buku ini ditemukan beberapa scene yang berisi lelaki yang menangis sedu sedan. mungkin, pada jaman itu, it's okay. tapi sekarang?
  4. This is not suitable for those who are looking for a good ending.
Trivia :
  1. Buku ini telah difilmkan tiga kali, tahun 1939, 1970, dan 1992. artinya : buku sukses.
  2. Quotes di judul posting ini diucapkan oleh Heathcliff.
  3. Buku ini adalah satu-satunya buku yang pernah ditulis Emily Brontë.
Conclusion : A-must-read-and-loved for english-classic-literature nerd. Buku yang kisahnya akan abadi sepanjang masa.

Rating :
9/10

Hello World of Reviewable Things!

halo, ini adalah posting pertama dari Re-Vun : Reviewing The Unreviewed.

Seperti beragam Blog mengenai review2 lainnya, Re-Vun juga bergerak di bidang review-mereview. bedanya, pada blog ini tidak dibatasi akan dimensi tentang apa yang dapat direview. review dapat berupa review buku, review film, review tempat hangout (untuk section ini mungkin baru dapat merambah area Jakarta), review tentang seorang publik figure (Manohara, mungkin?), dan review2 lainnya.

Anda juga dapat mengirimkan e-mail tentang apa yang sebaiknya di-review oleh blog ini ke ke : re-vun@hotmail.com.

Terima Kasih, and feel free to follow this blog.


Reveree.
(yeah, that's what I would like to be called)